Selasa, September 25, 2007

The Art of War

Waduh lama juga ya ngk update Blogku tercinta, mau tulis apa ya, mau nulis pengalaman tapi ada temen yang protes "Blogmu koq isine tentang awakmu toq, ngk mutu", Diengggggg ngk mutu, sumpeh loe, yah akhirnya niatan mau update jadi ditunda deh, abis nantinya dikira narsis.
Nah sekarang kebetuln aku nemuin bahan yang bagus buat ngupdate blogku, ya semoga yang semula ngkmutu berubah deh jadi lebih bermutu Amien....

Yang mau aku tulis ini tetang sebuah buku terkenal, karangannya orang jaman dulu ( Jaman Jebat ), namanya SUN-TZU, dan bukunya tentu mungkin temen-temen sering mendengarnya, Judulnya "THE ART OF WAR", bukan Art of Fighting lho, itu mah game setek kesukaannya si Cakri ( Ayo Cri Nyetek maneh )

Nah menurut si Sun-Tzu suatu Negara pastilah pernah terlibat dalam suatu Perang, yang mana Perang itu sendiri merupakan suatu jalan untuk bertahan "way of survival"dan suatu jalan untuk menghancurkan "way of destruction", nah perang sendiri terdiri dari lima buah unsur, yaitu : Moral Law ( Moral ), Heaven ( Surga/Langit ), Ground ( Tanah/ Bumi ), General ( Jendral/Pemimpin ), Law ( Hukum/Aturan) , yang jika kita memahami dan mentelaah maksud dari kelima unsur tadi maka kemenangan akan kita peroleh.

Nah sekarang akan kucoba njelasin satu persatu kelima unsur tadi, jadi dengarkan, jangan sampe ngantuk, kalo ngantuk gua Tabok muke loe :

Yang Pertama Moral Law( Moral ), adalah sesuatu yang menyebabkan orang - orang / bawahan / prajurit memiliki pemikiran yang sama seperti atasannya, maksudnya nih dalam suatu perang jika bawahan udah sehati ama atasan maka tidak akan ada ketakutan akan Bahaya dan penghianatan, karena bawahan ama atasan udah sehati dalam mencpai suatu tujuan, bawahan akan mematuhi atasannya tanpa mempedulikan hidup mereka.
Wang Tzu pernah mengatakan "Tanpa latihan yang rutin, seorang perwira perang akan gugup dan bimbang jika dihadapkan pada suatu Perang, Tanpa Latihan Rutin seorang Jendral perang akan Ragu-ragu dalam mengambil keputusan dan Gugup ketika dilanda krisis"

Yang Kedua Heaven ( Surga/Langit ), adalah gelap dan Terang, malam dan siang, dingin dan panas, waktu dan musim. maksudnya segala kejadian yang terjadi atau suasana apakah gelap, apakah dingin, apakah sedang musim hujan, karena keputusan yang tepat dengan memanfaatkan suasana perang akan membawa suatu kemenangan.

Yang ketiga yaitu Ground ( Tanah/ Bumi ), adalah jarak, besar dan kecil, berbahaya dan aman, tempat terbuka dan jalan sempit, kesempatan Hidup dan mati.maksudnya hampir sama kayak Heaven tapi kalo yang ground lebih terpusat pada tempat perang itu dilaksanakan, apakah pasukan musuh atau pasukan kita banyak atau sedikit, apakah tempat perang merupakan tempat terbuka atau jalan sempit.

General ( Jendral/Pemimpin ), mewakili Kebijaksanaan, Kredibilitas, Keberanian, Kebajikan, dan Disiplin, karena seorang jendral atau pemimpin yang memiliki hal-hal tadi dipastikan akan pulang dengan membawa kemenangan.

Law ( Hukum/Aturan) , adalah Organisasi, Serangkaian perintah, logistik dan pengaturan biaya

Kelima hal diatas adalah hal-hal yang familiar untuk setiap jendral/pemimpin, jika diketahui dan dipahami maka kemenangan akan menyertainya, jika tidak maka hanya kekalahan yang didapat.

Jika kamu ( Misal menjadi pemimpin suatu Batalion perang ) ingin mempertimbangkan suatu kondisi perang yang membawa suatu kemenangan, maka kelima hal diatas dijadikan fondasi dalam berbagai aspek seperti

Pemimpin manakah yang memiliki moral law (moral), kamu ataukah musuhmu.

Jendral manakah yang lebih memiliki kemampuan, jendralmu ataukah jendral musuh.

Pihak manakah yang memanfaatkan aspek Heaven ( Surga/Langit ) dan aspek Ground ( Tanah/ Bumi ).

Pihak manakah yang lebih menaati perintah dan aturan, bawahan mana yang lebih setia, punyamu atau punya musuh. T'sao T'sao pernah berkata "Jika kamu membuat suatu aturan, lihatlah apakah aturan tersebut dipatuhi, jika tidak maka bunuhlah pelanggar aturan tersebut"

Pasukan mana yang lebih kuat, pasukanmu atau pasukan musuh

Pihak mana yang lebih memiliki perwira dan pasukan yang terlatih

Pihak mana yang memiliki konsistensi dalam hal Hadiah dan hukuman, makasudnya jika seseorang entah prajurit atau perwira melakukan suatu jasa maka berilah hadiah, jika seseorang entah prajurit atau perwira melakukan kesalahan maka beri hukuman. Maksudnya supaya pasukan kita tergerak ke arah kemajuan dan meninggalkan segala kesalahan.

dengan mempertimbangkan hal - hal diatas akan mempengaruhi kemenengan atau kekalahan dalam berperang,

Seorang jendral yang mendengarkan dan menerapkan hal tersebut akan pulang dengan kemenangan, jagalah jendral tersebut.

Seorang jendral yang tidak mendengarkan dan tidak menerapkan hal tersebut akan pulang dengan kekalahan, buanglah jendral tersebut.

Hitunglah keuntungan yang bisa didapat dari melihat atau mengetahui gerak-gerik atau rencana musuh, maksudnya jangan sampai kamu terpusat hanya pada perhitunganmu saja, kamu juga harus melihat dan mengetahui gerak - gerik dan rencana yang dilakukan oleh musuhmu kemudian sesuaikan rencana yang telah kamu buat guna mengambil keuntungan dari situasi yang ada, istilahnya "mengambil kesempatan dalam kesempitan"
Pada waktu malam hari dalam perang yang terjadi di Waterloo, Lord Uxbridge pergi ke Duke of Wellington untuk mengetahui rencananya untuk perang pagi nanti, karena seperti yang dijelaskan oleh Lord Uxbridge bahwa besok dia sendiri yang akan memimpin perang, dan tidak akan mungkin menyusun suatu rencana baru disaat yang kritis. Duke mendengarkan penjelasan itu dan bertanya, "siapakah yang akan menyerang duluan Anda atau Bonaparte?", "Bonaparte" jawab Lord Uxbridge. lalu Duke berkata "Bonaparte tidak menunjukan gerak-gerik rencana yang akan dia lakukan, jadi aku tidak tahu apa yang akan di lakukan, bagaimana anda bisa berharap saya membuat suatu rencana padahal rencana yang akan kubuat berdasarkan gerak-gerik yang dia lakukan!!"

Jadi jangan langsung nyerang aja, lihat dulu gerak-gerik yang dilakukan musuh. kalo asal maen serang meskipun jumlah pasukanmu lebih banyak dijamin dah bakal Amsyong semua pasukan yang kamu punya, pasukan kamu bakal Hokyat. ( iki istilah opo maneh )

Semua perang didasarkan pada tipu muslihat :

Ketika kita memiliki kemampuan, butalah seolah - olah kita tidak berdaya

Ketika akan melancarkan serangan, buatlah seolah - olah kita sedang diam

Ketika jarak kita dekat dengan musuh, buatlah seolah - olah jarak kita jauh.

Ketika jarak kita jauh dengan musuh, buatlah seolah - olah jarak kita dekat.

Keluarkan umpan untuk menarik perhatian musuh.

Ketika musuh sedang bingung, hancurkan

Jika tidak dapat diserang, buat mereka meyerang lebih dulu.

Jika musuh lebih kuat, hindari

Jika musuh dalam keadaan marah, gangulah,karena musuh yang marah tidak akan dapat berfikir jernih dan tidak dapat menyusun suatu rencana.

Berpura - puralah terlihat lemah, sehingga musuh akan menjadi sombong, sehingga akan mudah melakukan kecerobohan. Wang Tzu pernah mengatakan "Seorang ahli strategi yang bagus, akan bermain - main dengan musuhnya, seperti kucing yang bermain-main dengan tikus, berpura pura lemah, kemudian secara tiba - tiba memukul mundur pasukan musuh"

Jika musuh sedang santai, buatlah mereka sibuk, Yu Lan mengatakan "Pancinglah Musuhmu, dan biarkan mereka kelelahan dengan sendirinya", musuh yang kelelahan akan lebih mudah dihancurkan.

Jika mereka bersatu, pisahkan mereka. Jika seorang pemimpin dan pasukannya bersatu, pisahkan mereka, karena pasukan yang tanpa ada pemimpin akan mudah goyah.

Seranglah ketika mereka dalam keadaan tidak siap

Keluarlah ketika mereka tidak menduga serangan anda

Spesifikasi dan tipu muslihat diatas yang akan memberikan kemenangan dalam perang, dan strategi tersebut jangan sampe bocor ke pihak musuh, kalo ampe bocor ya sama juga bo'ong om.

Seorang Jendral yang ingin memenangkan perang akan membuat Banyak perhitungan/ rencana sebelum berperang

Seorang Jendral akan kalah jika Membuat perhitungan/ rencana tapi hanya dalam jumlah yang sedikit

Lebih banyak perhitungan/ rencana, kemenangan. Sedikit perhitungan/ rencana, kekalahan, jumlah Perhitungan/rencana/strategi yang dibuatsebelum perang menentukan kemenangan dan kekalahan.

Byuh sebenarnya masih banyak lagi sih, ini hanya sebagian kecil aja ( Bab 1 ) ntar kalo ada kesempatan tak lanjut lagi , tapi lumayanlah buat pengetahuan karena filsafat diatas bisa diterapkan dalam kehidupan sekarang untuk meraih kesuksesan, gimana postingannya saya harap menarik, dan bermutu. ( awas kalo bilang ngak mutu lagi, Tak garuk jidatmu biar bonanang kayak Seno. ). Ditunggu komentarnya ya .

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Waduh, kok kelas berat ni postinganmu????
Ampun deh, gak ngerti aku, ntar kuluangin waktu buat baca deh bro

Powered By Blogger